Peringati Hari Tani ke-64, Program Studi Agribisnis FST UIN Jakarta Gelar Seminar Nasional Pemanfaatan Sumber Daya Lokal
Program Studi Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta sukses menggelar seminar nasional dalam rangka memperingati Hari Tani ke-64 yang jatuh pada 24 September 2024. Seminar ini mengusung tema "Pemanfaatan Sumber Daya Lokal dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Pertanian Indonesia" pada Jumat (27/9/2024) dan menjadi puncak peringatan Hari Tani serta pengumuman pemenang lomba.
Ketua Program Studi Agribisnis, Rizki Adi Puspita Sari, M.M., dalam sambutannya menyatakan harapan agar seminar ini memberikan dampak positif pada ekonomi pertanian melalui pemanfaatan sumber daya lokal. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FST, Khodijah Hulliyah, M.Si., Ph.D., dalam sambutannya menekankan pentingnya kontribusi mahasiswa terhadap pertanian. "Semoga dengan mengikuti seminar ini, adik-adik membawa pulang bekal yang dapat diimplementasikan sebagai kontribusi kita terhadap Indonesia," harapnya.
Hal senada disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Prof. Dr. Ambran Hartono, S.Si., M.Si. Menurutnya tema ini sangat fundamental terlebih kita adalah negara agraris yang juga membuka acara secara simbolis.
Kemudian, acara dilanjut oleh paparan narasumber. Narasumber pertama ialah Wakil Direktur Utama PT Food Station, Karyawan Gunarso. Ia menjelaskan, Food Station memiliki kontribusi memanfaatkan potensi produksi padi dengan mendukung dan membina petani serta kelompok tani untuk meningkatkan penyerapan produk lokal.
Pemateri kedua berasal dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Tangerang Selatan, Ir. Yepi Suherman. Menurutnya, sumber daya pertanian semakin berkurang, “ini disebabkan karena generasi sekarang lebih memilih bekerja di sektor jasa,” tambahnya.
Berikutnya, Wakil Direktur Akademik dan Kerjasama, Dr. Yeni Suryanti, S. Pt. M.Si., dalam sesinya ia memaparkan persoalan bahwa pertanian menjadi sesuatu yang kurang menarik bagi kaum milenial karena anggapan yang petani itu kotor kotoran dan pendapatan yg kecil. “Solusi untuk permasalahan ini kita dapat mendorong kaum muda untuk terjun ke dunia pertanian dengan pengembangan klaster pertanian yang disesuaikan dengan jiwa kaum milenial,” ungkapnya.
Terakhir, pemaparan materi oleh Guru Besar Program Studi Agribisnis, Prof. Ujang Maman, S.S, M.Si., mengenai penurunan lahan pertanian di Indonesia dan krisis petani muda dalam 30 tahun ke depan menjadi isu yang sangat serius. “Hal ini berhubungan positif dengan pelaku ekonomi kreatif di sektor pertanian,” jelasnya.
Acara berlangsung dengan meriah, diakhiri dengan pengumuman pemenang lomba dan sesi foto bersama, serta diharapkan semakin banyak kaum muda yang tertarik dengan pertanian dan potensi lokal.