Pendahuluan

Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat strategis dalam pembangunan di Indonesia, Sektor ini merupakan salah satu penyangga utama ekonomi nasional Indonesia karena kontribusinya terhadap PDB cukup tinggi. Perkembangan sektor ini tentu tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak yang terlibat di dalamnya. Pengembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian sangat dibutuhkan untuk bisa membantu petani memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul, mulai dari hulu sampai ke hilirnya, mulai dari permodalan, pengadaan sarana dan prasarana pertanian, budidaya tanaman, panen dan pasca panen, pengemasan sampai pemasaran. seluruh aspek tersebut merupakan cakupan dari Agribisnis. Masalah-masalah tersebut tidak sedikit dan kompleks; dan seringkali juga terkait dengan sektor-sektor lainnya seperti sektor perdagangan dan industri. Untuk itu dibutuhkan akademisi-akademisi agribisnis yang dapat membantu memecahkan persoalan-persoalan di sektor agribisnis dengan pendekatan inter dan multidisiplin. Dunia pertanian juga memerlukan berbagai inovasi untuk membantu petani memecahkan permasalahan dan dapat memaksimalkan keuntungan dalam usaha taninya.Berbagai jenis riset tentu dibutuhkan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang ada. dalam konteks inilah Program Magister Agribisnis FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta hadir untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan menghasilkan Magister Agribisnis yang memiliki keahlian dalam melakukan riset, mengembangkan inovasi, dapat membangun jaringan kerjasama dengan pihak-pihak lain yang dilandasi dengan nilai-nilai keislaman yang kuat.Distingsi ProdiProgram Studi Magister Agribisnis memiliki distingsi dengan mengintegrasikan Agribisnis dengan keislaman. Hal ini ditunjukkan dengan adanya mata kuliah Sistem Agribisnis dalam Islam, yang tidak didapatkan pada prodi lain sejenis dalam lingkup Perguruan Tinggi di bawah Kemendikbud.

1. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
3. Peraturan Menteri Agama Nomor 17 Tahun 2014 tentang Statuta Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta;
4. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 257/M/Kpt/2017 Tentang Nama Program Studi pada Perguruan Tinggi;
5. Peraturan Rektor No 10 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pengembangan Kurikulum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
6. Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI Mengacu pada KKNI dan SN-Dikti; Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik; 2018
7. Keputusan Rektor UIN Jakarta No. 93 Tahun 2020 Tentang Perubahan Keputusan Rektor Nomor 48 Tahun 2020 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kode Mata Kuliah.
8. Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor 503 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Landasan Teoritis

Pendekatan yang digunakan dalam kurikulum Prodi Magister Agribisnis adalah pendekatan OBE (Outcome-Based Education). Pendekatan ini merupakan pendekatan yang menekankan pada keberlanjutan proses pembelajaran secara inovatif, interaktif, dan efektif. Konsep dan prinsip pendidikan berdasarkan OBE mencakup: 1) berfokus padan capaian pembelajaran; 2) perancangan kurikulum berdasar capaian; 3) keselarasan antara penilaian, proses pembelajaran, dan capaian pembelajaran; 4) Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif; 5) penerapan siklus PDCA.Penyusunan kurikulum Program Magister Agribisnis tahun 2020 juga dilandaskan pada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Kebijakan ini merupakan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diharapkan dapat menjadi jawaban atas tuntutan bagi Perguruan tinggi untuk dapat merancang dan menyelenggarakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan dan selalu relevan. Kampus merdeka merupakan wujud pembelajaran di Perguruan Tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.