Sosialisasi dan Pelatihan Ekoenzim di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan Bersama Prodi Agribisnis Melalui GENTA dan SDGs Center UIN Jakarta
Mahasiswa Program Studi Agribisnis melalui komunitas GENTA (Generasi Citra Tani) bersama dengan SDGs Center UIN Jakarta telah melaksanakan program pengabdian masyarakat untuk mensosialisasikan dan memberikan pelatihan pembuatan ekoenzim di lokasi KKN selama bulan Juli-Agustus 2024. Program tersebut dilakukan di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Terdapat 9 desa yang menjadi objek pelatihan di Kabupaten Tangerang dan 2 kelurahan di Kota Tangerang Selatan.
Program ini merupakan implementasi dari misi SDGs Center UIN Jakarta yang diketuai oleh Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri dan beranggotakan beberapa dosen dari Fakultas Sains dan Teknologi, yaitu Dewi Rohma Wati, Titik Inayah, dan Nurmaya Arofah yang juga terlibat dalam kegiatan ini. Ekoenzim diproduksi dari limbah organik rumahtangga berupa sayuran dan kulit buah sehingga tidak menjadi sampah yang hanya dibuang dan menimbulkan masalah polusi di tempat lain baik itu di tempat pembuangan sampah maupun sekitar tempat tinggal.
Tujuan dari kegiatan ini tidak lain agar masyarakat memiliki kesadaran lebih untuk menjaga lingkungannya dimulai dari tempat tinggal masing-masing dengan mengurangi sampah yang dibuang atau dibakar. Selain itu, tempat-tempat yang biasa didatangi orang banyak seperti kantor, sekolah, puskesmas, dan posyandu yang ada di wilayah desa/kelurahan juga menghasilkan sampah baik organik maupun anorganik. Sasarannya adalah para ibu rumahtangga, pejabat dan tokoh masyarakat desa, dan juga pemuda yang nantinya bisa menjadi agen dalam penyebarluasan manfaat dari ekoenzim ini.
Manfaat ekoenzim sangat banyak terutama untuk mengurangi penggunaan bahan kimia untuk pembersih, pupuk. Selain itu, lingkungan sekitar seperti selokan air dan perairan umum (sungai dan danau), juga mengalami pencemaran akibat dari pembuangan sampah dan cairan sabun yang dibuat dari bahan-bahan kimia. Penggunaan ekoenzim secara berkala dapat setidaknya mengurangi pencemaran yang sangat mungkin memberikan dampak pada kesehatan masyarakat.