VISION: Virtual Industry Innovation
VISION: Virtual Industry Innovation

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

FST NEWS (26/08/2020) Program Studi Kimia UIN Syarif Hidayatullah bekerjasama dengan Departemen Penelitian dan Pengembangan Himpunan Mahasiswa Kimia mengadakan acara Webinar VISION (Virtual Industry Innovation) melalui media Zoom Meeting.

Acara ini dilakukan sebagai pengganti agenda Kunjungan Industri yang rutin dilakukan minimal setahun dua kali, dimana dalam kegiatan tersebut mahasiswa kimia dapat berkunjung langsung ke Industri untuk menambah ilmu dan wawasan mengenai industri. Acara ini dihadiri oleh dosen serta mahasiswa kimia angkatan 2016, 2017, dan sebagian 2018.

Pemateri Drs. Pre Agusta Siswantoro, Apt, MBA

VISION kali ini bertemakan “Industri sebagai Partner Strategis dalam Pengembangan Penelitian dan Proses Akademik Prodi Kimia” dan turut mengundang bapak Drs. Pre Agusta Siswantoro, Apt, MBA sebagai pemateri. Beliau merupakan direktur PT. Kalbe bagian R&D Group dan External Relation yang bergerak dalam bidang farmasi di Indonesia.

Materi webinar yang disampaikan mengenai perkembangan industri farmasi di Indonesia. Obat yang beredar di Indonesia 90% dibuat di Indonesia, namun sebanyak 95% bahan bakunya masih impor. Selain itu, daya beli obat masyarakat indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negara lain, mengingat jumlah penduduk indonesia yang sangat banyak. Namun, dimasa pandemi COVID-19 ini pemakaian obat seperti vitamin meningkat karena masyarakat mulai sadar untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.  Tidak hanya itu, beliau juga menyampaikan beberapa efek yang dirasakan oleh industri farmasi pada masa pandemi ini. Salah satunya adalah sulitnya untuk mendapatkan bahan baku untuk membuat obat, karena bahan baku tersebut didapatkan dengan cara mengimpor dari China dan India.

Kesimpulan materi webinar ini adalah beliau mengharapkan Indonesia bisa secara mandiri mengembangkan industri farmasi, mulai dari kemampuan untuk memproduksi BBO (Bahan Baku Obat) dan kemampuan riset untuk menemukan atau mengembangkan obat baru. Kemampuan untuk memproduksi bahan baku tersebut sangat membutuhkan dukungan dari industri kimia maupun pemerintah agar terciptanya kemandirian industri farmasi di Indonesia.

Setelah penyampaian materi selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Peserta yang menghadiri VISION ini sangat antusias dalam mengajukan pertanyaan kepada pemateri.

VISION secara resmi ditutup dengan sesi foto bersama dan penyampaian terima kasih kepada pemateri karena sudah berbagi ilmu yang sangat berguna serta memberikan motivasi kepada kami mahasiswa kimia untuk ikut mengembangkan industri kimia.