WEBINAR KIMIA
WEBINAR KIMIA

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saintek News (12/8/2020 Dalam memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia, Jurusan Kimia UIN Jakarta melaksanakan webinar dengan menggunakan platform Zoom Meeting. Kegiatan ini dilakukan dengan 2 seri yang dilaksanakan pada 11 Agustus 2020 - 12 Agustus 2020 pukul 09.00 s/d 12.00 WIB.

Seri pertama dilaksanakan pada hari Selasa 11 Agustus 2020, kegiatan ini dimoderatori oleh Dr. Siti Nurbayti, M.Si dan diisi oleh tiga orang pemateri. Materi-materi yang disajikan oleh para pemateri sangat menarik untuk dipahami khususnya bagi mahasiswa Kimia agar lebih mengetahui secara lebih detail bidang-bidang apa saja yang terdapat dalam ilmu Kimia. Tidak hanya mengenal rumus senyawa kimia saja, tetapi juga dapat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari kita. Selain itu, webinar ini juga disajikan materi yang sangat terperinci berdasarkan pengalaman penelitian para pemateri yang dimulai dari identifikasi awal hingga tahap pengujian produk. Pada seri pertama ini cukup menarik antusias para peserta sebanyak 94 orang yang terdiri dari dosen dan mahasiswa kimia ,maupun dari jurusan lainnya.

Pemateri pertama, yaitu Dr. Sandra Hermanto, M.Si dengan tema “Pengembangan Produk Nutraseutical Peptida Bioaktif Non Sintetik dari Hidrolisat Protein Kacang Kedelai”. Dalam paparannya, beliau menjelaskan secara detail tentang penelitian yang telah dilakukannya, Perlu diketahui bahwa Nutraceutical adalah sebuah produk yang dimurnikan dari makanan yang umumnya dijual dalam bentuk obat dan memiliki manfaat dalam bidang kesehatan, seperti memberikan perlindungan terhadap penyakit kronis. Beliau menggunakan kedelai dalam penelitiannya ini karena kedelai memiliki beberapa manfaat seperti sebagai antioksidan,  dan dapat mencegah beberapa resiko penyakit kronis.

Kemudian, dilanjut oleh pemateri kedua, yaitu Dr. Sri Yadial Chalid, M.Si dengan tema “Pengembangan Pangan Fungsional Berbasis Fermentasi Legumes dan Dadih (Susu Kerbau Fermentasi)”.  Beliau menjelaskan penelitiannya seputar pangan fungsional yang ternyata memiliki manfaat dalam bidang kesehatan maupun yang lainnya. Umumnya, pangan fungsional di Indonesia didapatkan dari bumbu rempah berbasis bahan alam hayati, baik hewani maupun nabati.

Sesi pertama ini diakhiri oleh pemateri ketiga, yaitu Dr. La Ode Sumarlin, M.Si dengan tema  “Roadmap Pengembangan Penelitian Produk Lebah”. Beliau memaparkan sebuah contoh bahwa terdapat sebutan yaitu Triple Gold Indonesia yang terdiri dari madu, propolis, dan jinten hitam. Dari sebutan itu, kemudian beliau menjelaskan bagaimana Road Mapping dari madu yang dimulai dari meneliti (eksplorasi) madu yang kemudian dilanjut dengan proses publikasi baik dalam jurnal nasional maupun internasional dan diakhiri dengan pengurusan hak paten dari produk tersebut serta adanya penerbitan buku tentang hasil riset tersebut.

Seri kedua dilaksanakan pada hari Rabu 12 Agustus 2020, pada seri ini dimoderatori oleh Dr. Hendrawati, M.Si dan seperti seri sebelumnya, diisi oleh tiga orang pemateri. Tidak kalah dari seri sebelumnya, pada seri kedua ini tetap menarik antusias para peserta sebanyak 84 orang.

Pemateri pertama, yaitu Yusraini DIS, M.Si dengan tema yang cukup menarik “Gaya Hidup Halal di era Pandemi New Normal”. Tema ini cukup menarik karena beliau sangat detail dalam menjelaskan tentang ‘bagaimana sih halal itu?’. Beliau memaparkan bahwa dalam suatu produk yang dipasarkan sangatlah penting untuk memiliki label halal dalam produknya. Tentunya label halal tersebut tidaklah mudah didapatkan karena harus menjalani beberapa proses terlebih dahulu. Label halal yang resmi dikeluarkan oleh LPPOM MUI (sebuah lembaga pengkajian kehalalan suatu produk pangan, obat, dan kosmetika) itu memiliki stampel bertulis ‘Majelis Ulama Indonesia’. Banyaknya produk yang viral akhir-akhir ini tentunya kita harus mengetahui apakah itu halal atau tidak. Maka dari itu, kita bisa cek kehalalannya melalui logo halal yang tertera, melihat komposisi produk yang terdapat pada kemasan seperti contohnya ketika ada produk yang berbahan gelatin, kita harus memastikan bahwa itu halal atau tidak, dan dapat pula dilihat pada website www.halalmui.org.

Kemudian, dilanjut oleh pemateri kedua, yaitu Anna Muawanah, M.Si dengan tema yang berkelanjutan dari materi sebelumnya “Kajian Keamanan Lemak dan Minyak sebagai Bahan Pangan”. Beliau memaparkan bagaimana sifat kimia dari lemak dan minyak, reaksi kimianya, jenis-jenis produk pangan apa saja yang berasal dari keduanya serta apa saja teknik pengawetan dan resiko apa saja jika kita mengkonsumsi lemak secara berlebih. Lemak dan minyak tentu saja berkaitan dengan manusia karena memberikan rasa gurih dan sangat khas dalam mengolah makanan.  Contoh produk pangan berupa lemak  dan minyak seperti minyak goreng, mentega, coklat, caramel dan cocoa butter yang biasanya sering dijadikan sebagai perisa dalam produk roti, biskuit, dan sebagainya. Namun, tentu saja dalam mengkonsumsi keduanya tidak boleh terlalu berlebih karena dapat menyebabkan penyakit yang serius seperti penyakit jantung koroner. Tetapi semua itu dapat dicegah dengan adanya pola hidup sehat yaitu mengkonsumsi protein, serat, buah dan sayur yang banyak.

Sesi kedua ini diakhiri oleh pemateri ketiga, yaitu Isalmi Aziz, MT dengan tema “Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas sebagai Bahan Baku Biofuel”.  Beliau memaparkan bahwa biofuel  merupakan bahan bakar baik padatan, cairan, maupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Contohnya adalah biodiesel, biogasolin, dan bioetanol. Dalam penelitiannya, beliau menggunakan minyak goreng bekas karena biaya produksinya terbilang murah dan memiliki komposisi senyawa yang mirip dengan BBM. Pembuatan produk ini melalui cara adsorpsi dan esterifikasi. Zeolit alam-pun (yang sudah diaktivasi) ternyata dapat digunakan dalam pembuatan biodiesel ini sebagai katalis. Penelitian tentang pembuatan biofuel ini ada yang sudah terbit pada jurnal internasional dan masih ada beberapa penelitian yang masih dalam proses pengerjaan.

Dilihat dari beberapa materi yang memang sangat menarik, diharapkan webinar seperti ini dapat diselenggarakan kembali dan dapat mendorong para mahasiswa Kimia agar dapat melakukan penelitian-penelitian yang tak kalah menarik dari para pemateri dan dapat mengembangkan ilmu yang sudah didapatkan. Webinar ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan foto bersama.