Kuliah Dosen Tamu Agribisnis “Sorghum, Super Food for Better Life”
Saintek News (26/11/2021) Sumber bahan pangan di Indonesia tidak hanya berasal dari padi atau jagung saja. Terdapat satu tanaman yang sudah ada sejak dahulu dan menjadi bahan pangan bagi sebagian kecil masyarakat, yaitu sorghum. Selama ini kita sangat tergantung pada padi dan jagung untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan serta tepung gandum yang bahan bakunya tidak dibudidayakan di Indonesia. Padahal Sorghum yang juga merupakan jenis tanaman serealia memiliki banyak potensi untuk dikembangkan dan bisa mengurangi ketergantungan kita pada tepung gandum. Selain berpotensi untuk dikembangkan, sorghum juga lebih sehat jika dikonsumsi oleh manusia maupun hewan.
Untuk lebih mengenalkan potensi sorghum ini, Program Studi Agribisnis menghadirkan seorang alumni yang bekerja sebagai Agricultural Corp Farm Manajer di PT. Sedana Panen Sejahtera Unit Jombang Jawa Timur yakni Lisan Suryana Putra, SP, sebagai dosen tamu pada perkuliahan semester 5 (angkatan 2019) pada Jumat, 26 November 2021 secara online. Disambut oleh Ketua Program Studi Agribisnis, narasumber yang juga alumni angkatan 2007, diharapkan dapat berbagi ilmu dan pengetahuan terkait Sorghum dan memotivasi mahasiswa agar semakin bangga dengan sektor pertanian Indonesia serta menjadi bagian dari pembangunannya.
[gallery ids="69294,69295"]
[gallery ids="69296,69297"]
Dipandu oleh moderator Ayu Dwi Arlita, mahasiswa Agribisnis angkatan 2019, Bapak Lisan Suryana memaparkan segala hal terkait sorghum dalam perspektif agribisnis. PT. Sedana Panen Sejahtera (Sedana Agro) mulai beroperasi sejak tahun 2012 dan resmi memiliki badan hukum pada tahun 2016. Sedana Agro menerapkan sistem pertanian terintegrasi dimana tidak hanya tanaman saja yang dibudidayakan, tapi juga mengembangkan peternakan. Adapun konsep bisnis yang dikembangkan Sedana Agro juga berbasis agribisnis yang mengkombinasikan semua proses mulai dari hulu hingga hilir. Sedana Agro membudidayakan sorghum sepanjang tahun untuk dapat memproduksi berbagai produk yang dapat memenuhi kebutuhan pahan pangan dan pakan ternak.
[gallery ids="69298,69299"]
Berdasarkan karakteristiknya, tanaman sorghum memiliki berbagai keunggulan baik tanaman maupun produk olahannya. Tanaman sorghum dapat beradaptasi pada lahan marjinal, dapat ditanam sepanjang tahun (70-100 hari/siklus), tidak membutuhkan banyak air, dapat dipanen 2-3 kali untuk sekali tanam, tahan terhadap banjir, dan dapat menjadi bahan untuk memproduksi 3F (Food, Feed, and Fuel). Adapun keunggulan produk olahannya, sorghum dapat dijadikan substitusi untuk beberapa komoditas bahan pangan yakni padi, tebu, kedelai, gandum, dan jagung. Selain itu juga dapat menghasilkan berbagai macam produk seperti gula (pemanis), beras, sirup, kecap, tepung, cuka, dan bioethanol (bahan bakar).
[gallery ids="69300,69301"]
Berbagai keunggulan sorghum tersebut menghasilkan beragam produk yang diproduksi oleh Sedana Agro, di antaranya gula kristal, nektar (madu), beras putih dan beras merah, tepung, kecap manis premium, dan brown sugar. Di luar produk olahan sorghum yang diperuntukkan bagi manusia, karena juga menjalankan usaha yang terintegrasi dengan peternakan, produk sampingan berupa daun dan batang dari sorghum diolah juga menjadi pakan ternak yang bergizi. Selain bahan pangan dan pakan ternak, sorghum juga dimanfaatkan sebagai bahan bioethanol yang ramah lingkungan dan terbarukan.
[gallery ids="69302,69303"]
Pemasaran produk hasil olahan sorghum dari Sedana Agro ini sudah melalui berbagai platform modern sehingga dapat diakses dari seluruh Indonesia. Semua produk olahan sorghum telah dipasarkan melalui media online maupun offline. Penggunaan media online tentunya dipilih agar lebih banyak masyarakat yang dapat membeli Sorghumfoods tanpa terhalang jarak dan waktu. Market place seperti Tokopedia dan Shopee menjadi pilihan Sedana Agro untuk memasarkan Sorghumfoods ditambah lagi dengan media sosial yang banyak dipakai seperti Instagram, Facebook, Youtube, dan Website. Penjualan online ini semakin meningkatkan akses masyarakat pada produk-produk Sorghumfoods. Tapi jika ingin membeli secara offline, sorghumfoods juga tersedia di beberapa pasar modern seperti Ranch n Farmers Market, HOREKA, Griyo Kulo, dan salah satu café di Jakarta, Song Fa Bakut Teh.
[gallery ids="69304,69305"]
[gallery ids="69306,69307"]
Dari pemaparan yang telah diberikan, antusias mahasiswa meningkat dan semakin ingin mengetahui keunggulan dan potensi sorghum sebagai super food lokal. Pada sesi diskusi, beberapa mahasiswa menanyakan banyak hal terkait sorghum yang diproduksi oleh Sedana Agro ini. Di antara pertanyaan yang diajukan adalah bagaimana prospek sorghum sebagai pengganti tepung gandum yang masih impor dan apa saja produk turunan lain yang dapat dihasilkan dari sorghum baik untuk pangan maupun pakan. Selain itu juga ditanyakan mengenai perencanaan produksi berdasarkan peramalan dan pengelolaan persediaan dari bahan baku produk olahan sorghum ini. Dari diskusi tersebut dijelaskan juga mengenai registrasi halal dari semua produk olahan sorghum serta selalu dikontrol kualitasnya sehingga dapat menjamin pada saat dikonsumsi oleh masyarakat. Bapak Lisan juga menjelaskan lebih lanjut mengenai target pasar dari produk olahan sorghum yang memang masih diperuntukkan bagi kalangan menengah ke atas. Hal ini karena tingkat produksi yang belum terlalu besar namun premium sehingga penjualannya masih difokuskan pada kalangan menengah ke atas dan kota-kota besar yang dianggap sudah sangat peduli pada pentingnya mengkonsumsi pangan sehat.
[gallery ids="69308,69309"]
Bapak Lisan juga tidak lupa memberi semangat dan motivasi kepada mahasiswa agar tidak ragu menggeluti sektor pertanian karena potensinya yang masih sangat tinggi. Generasi muda harus tertantang untuk mengembangkan sektor pertanian dan menjadi petani yang milenial dengan segala perkembangan teknologi yang ada. Terpilih 3 orang mahasiswa yang mendapatkan doorprice dari PT. Sedana Panen Sejahtera berupa benih dan produk olahan sorghum. Di akhir sesi, Kaprodi Agribisnis memberikan apresiasi kepada Bapak Lisan Suryana yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada mahasiswa agribisnis UIN Jakarta dalam Kuliah Dosen Tamu ini. Sebagai penutup dilakukan foto bersama dengan seluruh peserta. (Dewi Rohma Wati)