PLATINA "Pelatihan Tajwid dan Tahsin Al-Qur'an" HIMKA UIN Jakarta
PLATINA "Pelatihan Tajwid dan Tahsin Al-Qur'an" HIMKA UIN Jakarta
Saintek News (10/09/2022) Departemen Rohis (Himka) Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah menyelenggarakan Pelatihan Tajwid Dan Tahsin Al-Qur’an. Acara ini mengundang tutor yang bernama Muhammad Hisomuddin Nawawi dari program studi Ilmu hadist, Yusuf Nur Fajri dari program studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Ziel Mahqwa Sunarto dari program studi Agribisnis, Naufal Aqli Khair dari program studi Agribisnis, dan M. Ahlan Maulidi dari program studi Fisika, dilaksanakan pada Sabtu, 10 September 2022 pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB Pembukaan yang disampaikan oleh Amir Acalapati Henry dan Shava Fitrah Sahaja selaku Master of Ceremony (MC), kemudian pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh Anggi Amiruddin Al-Wahid. Sambutan yang pertama dari Muthiyah Azzakiyah selaku Ketua Pelaksana dan sambutan yang kedua dari Rafi Naufaldi Haykal selaku Ketua Himka, yang ketiga dari Bapak Dr. La Ode Sumarlin, M.Si selaku Kepala Program Studi Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pemaparan materi disampaikan oleh setiap tutor didalam lima ruang breakout room zoom berbeda, materi yang dibahas adalah sejarah singkat, pengertian, hukum dan manfaat mempelajarinya tahsin dan tajwid al-Qur’an, menjelaskan pengertian dan macam-macam tempat keluarnya huruf hijaiyah dari dalam mulut (makhorijul huruf), pengertian dan macam-macam sifat huruf hijaiyah (hams, syiddah, tafasyiy dsb) beserta contohnya, macam-macam hukum nun mati dan tanwin (izhar, ikhfa, iqlab) beserta contohnya dan hukum mim mati (izhar syafawi, ikhfa syafawi, idgham mimi) beserta contohnya. Beberapa materi yang disampaikan salah satunya yaitu makana Alquran dalam kehidupan sehari-hari, Al-Qur’an harus dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan, baik yang tertulis atau yg tidak tertulis. Karena terdapat fenomena yang tidak tertulis secara langsung dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an bisa ditafsirkan dari hadits nabi, seperti bagaimana tata cara sholat dan semua hadits nabi tidak ada yang bertolak belakang dengan Al-Qur’an. Al-Qur’an harus menjadi pedoman hidup, karena semua ilmu berasal dari Alquran. Karena para peneliti itu penemu, bukan pembuat. Karena ilmunya sudah ada, yang membuat itu adalah Allah. Seperti Jabir bin hayyan yang menemukan beberapa materi. Dimana Al kimiya berarti perubahan materi. Al-Qur’an juga jangan hanya dipegang, minimal dibaca, memahami dan menghayati dan yang paling penting adalah mengamalkannya. Karena orang non muslim sudah menanti orang Islam yang tidak berpegang pada Alquran, karena hal tersebut akan memudahkan untuk menghancurkan umat Islam. Seperti dalam surat Al Furqan yang memiliki makna penting bagi kita untuk tetap berpegang pada Al-Qur’an. Karena ketika kita membaca Al-Qur’an, kita akan mendapatkan 10 kebaikan, meskipun terbata2, akan tetapi dapat mendapat 2 pahala. Dan ketika kita membaca Al-Qur’an, maka kita adalah penolong bagi orang tua. Ketika kita membaca Alquran, kita seperti buah utrujah baunya wangi dan rasanya manis serta mendapatkan Rahmat, diberikan ketenangan batin, dan malaikat akan turun. [gallery columns="2" size="medium" ids="70290,70289"] Kiat menjaga tilawah alquran
  1. Harus ada waktu untuk tilawah
  2. Membuat komitmen agar diberi keistiqomahan dalam membaca Al-Qur’an
  3. Setiap kali tidak berjalan, amka harus diganti ke hari berikut
Jika kita mengucapkan ayat Al-Qur’an dengan penuh cinta, maka akan diberikan kenikmatan dan ketenangan baik lidah lisan hari maupun akal. Dan ilmu tajwid hukumnya fardhu kifayah, membaca Qur'an dengan tajwid itu fardhu 'ain. Makhorijul Huruf Hujaiyah itu ada 17 tempat, dan bila diringkas ada 5 tempat, yatu; Al-Jauf (lubang /rongga mulut), Al-Halqu (tenggorokan / kerongkongan), Al-Lisanu (lidah), Asy-Syafatain (dua bibir) dan Al-Khoisyum (janur hidung). Sifat-sifat huruf yang berlawanan sebanyak 5 sifat ditambah lawannya 5 sifat, sehingga seluruhnya menjadi 10 sifat, yaitu :
  1. (JAHAR) = Jelas
  2. (HAMAS)= Samar
  3. (SIDDAH) = Tertahan
  4. (Rakhawah) = Terlepas
  5. (ISTI’LA’)= Terangkat
  6. (ISTIFAL) = Turun
  7. (ITHBAQ) = Tertutup
  8. (INFITAH) = Terbuka
  9. (ISHMAT)= Diam
  10. (IDZLAQ) = Lancar
Pada sesi dua, pemateri membahas hal yang terkait hukum nun mati atau tanwin, dan hukum mim mati. Setelah semua materi tersampaikan, dokumentasi kegiatan dilakukan dan dilanjut dengan penutup yang dibacakan oleh MC. Acara telah berakhir pada pukul 15.00 WIB. (HIMKA/admin)